08.24
0
Tulisan ini adalah salah satu episode dari beberapa episode yang lain yang menceritakan tentang bagaimana super istriku dalam mengurus rumah tangga.

Kemarin, di daerah kami sepertinya adalah hari premier turunnya hujan deras yang mengawali musim hujan kali ini. Hujannya turun cukup deras plus aksesoris lengkap dari hujan, yaitu angin kencang dan petir yang menggelegar. Sepertinya hujan premier kali ini ingin meluapkan kegembiraannya dengan turun sederas-derasnya setelah akhirnya diperbolehkan turun juga oleh Sang Maha Pencipta setelah tertunda sekitar 2 bulan (maklum premiernya di awal November, padahal dari SD kita dah diajarin kalau musim hujan itu mulainya di bulan September).

Hari-hari sebelumnya, kita sudah antisipasi. Talang air di atap sudah kita bersihkan. Saluran air rumah juga dibersihkan, tak hanya dibersihkan biasa, tapi juga dengan soda api.
Khusus untuk saluran air, setelah dibersihkan dengan soda api, ternyata alirannya semakin lambat dan akhirnya mampet-pet.

Setelah usaha sodok depan sodok belakang pakai besi panjang, hasilnya masih nol besar.

Akhirnya dengan mesin kecerdasan bawaan lahir saya, saya simpulkan bahwa masalahnya ada di 'Got Interchange' yang ada di tengah rumah. Yang menghubungkan saluran belakang, dapur & tempat cuci, kemudian juga menghubungkan talang air tengah, yang keduanya disalurkan ke depan yang sebelumnya pasti akan bertemu saluran kamar mandi.

Kita putuskan untuk bobok celengan. Keramik penahannya kita bongkar. Kemudian mulai tampaklah tabungan-tabungan lemak kami, hasil dari sisa dapur, plus pasir batu kecil yang menghuni celengan tersebut. Pantas aja mampet, apalagi setelah pembersihan dengan soda api, para lemak yang ada di pipa sepanjang belakang sampai tengah rontok dan mengumpullah di 'Got Interchange' tersebut.

Akhirnya kita kuras celengan tersebut sampai aliran air lancar kembali. Dan setelah selesai, saya tutuplah lubang bobokan seukuran sekitar 10x10cm dengan keramik utuh. Pikiran solutif saya, keramik ini cukup rapat untuk menutup lubang bongkaran tadi.

Nah kembali lagi pas hujan premier tadi, karena debit air yang jatuh dari langit yang masuk ke saluran air kami lebih besar dari yang keluar ke saluran utama di luar, maka meluberlah air-air di saluran kami.

Dimulai dari lubang belakang dekat tempat cuci kami, air sudah mulai meluap. Di tahap ini istri saya masih tenang, karena sudah ada tanggul kecil di pintu belakang kami. Istriku hanya melakukan tindakan pecegahan agar air tidak masuk ke kamar jika air terus meluap hingga melewati tanggul. Mulailah istriku merajut lilin mainan di depan kamar utama kami untuk membentengi air, agar air bisa langsung lewat ke kamar mandi.

Setelah selesai membuat benteng air tersebut, datang ujian kedua. Air mulai keluar dari lubang bobokan celengan di 'Got Interchange' yang hanya ditutupi keramik tanpa dipasang penahan air. Jadilah perlahan-lahan kamar kami digenangi air. Istriku mulai panik. Ia mengeluarkan segala macam kain/pakaian bekas untuk melakukan pengurasan air di kamar kami. Hiburan istriku satu-satunya adalah anak-anak kami, Hariz & Lathif yang asik main becekan di air yang menggenang di dalam rumah. Meskipun sebel, tapi tingkah lakunya emang pada lucu-lucu.

Saya yang ada di kantor setelah mendapat laporan siaga 1 di rumah langsung cari cara untuk segera pulang. Dan setelah perjalanan panjang dari Pulogadung-Cikarang selama 2 jam (padahal biasanya 1.5 jam), sampailah aku di rumah.

Saat parkir kendaraan di rumah, aku masih lihat genangan air di jalan dan ada tetangga yang sedang menyodok-nyodok saluran airnya. "Kayanya masalahnya sama nih", batinku.

Setelah masuk ke rumah, ternyata kondisi rumah tidak ada yang berubah. Aku lihat kamar, juga tidak ada yang berubah. Spontan saja aku bilang, "Wah mama hebat banget, bekas-bekas banjirnya sampai ga keliatan lagi."
"Iya, papah mah enak, datang-datang udah beres, tadi harusnya disisain aja buat papah. Biar papah olahraga," jawab istriku.
Aku hanya bisa senyam-senyum aja menanggapi kalimatnya.

Setelah Ashar, lubang bobokan tadi aku tambal sementara dengan lilin mainan yang tersisa, dan di akhir pekan ini (di Hari Arafah bo) rencananya akan aku pasang lubang kontrol agar lebih aman & nyaman.

Alhamdulillah ya, Istriku super sekali, itu...

0 komentar:

Posting Komentar