22.59
0
Buku yang berjudul asli " The Presentation Secrets of Steve Jobs, How to Be Insanely Great in Front of Any Audience" karangan Carmine Gallo, diterjemahkan dengan apik oleh team dari Penerbit Erlangga.

Buku setebal 222 halaman ini terdiri dari 4 babak dengan total 18 Adegan dan 2 Jeda. Suatu pembagian struktur yang unik yang mencoba menyamai tokoh sentral dari isi buku ini, yaitu mendiang Steve Jobs. Pen-strukturan tersebut juga dibuat seperti salah satu metafora presentasi favorit Steve Jobs, yaitu adegan tiga babak.

Secara singkat ketiga babak tersebut menjelaskan:
  • Babak 1: Menciptakan Cerita. Terdiri dari 7 bab atau adegan, dimana di babak ini kita akan diberikan perangkat praktis untuk mengemas sebuah cerita yang menarik dibalik topik yang akan kita bawakan. Sebuah cerita yang meyakinkan yang akan memberikan kita keyakinan dan kemampuan untuk merebut hati para audiens. 
  • Babak 2: Menciptakan Pengalaman. Dalam 6 adegan di babak ini, kita akan mempelajari tips-tips praktis untuk mengubah presentasi kita menjadi pengalaman berharga yang menarik secara visual.
  • Babak 3: Memoles dan Melatih Diri. Di lima adegan terakhir, akan dibahas topik-topik seperti bahasa tubuh, ucapan verbal, dan membuat presentasi "yang disusun kata-katanya" terdengar alami dan bagaikan "ngobrol" seperti biasa. Bahkan pilihan pakaian apa yang akan kita kenakan juga dibahas. Kita akan mempelajari mengapa kaos tanpa kerah, jeans, dan sepatu kets cocok untuk Steve Jobs namun mungkin adalah akhir dari karir kita.

Nah berikut ini adalah rangkuman dari panduan adegan yang diberikan di buku ini:

  1. Adegan 1: Merencanakan dalam bentuk analog
    Buatlah sketsa gagasan presentasi Anda pada kertas atau papan tulis. Kumpulkan atau tentukan sebagian, atau kalau bisa semuanya, sembilan elemen berikut agar presentasi Anda lebih hidup: headline (judul utama), pernyataan penuh gairah, tiga pesan kunci dari presentasi kita, metafora dan analogi, demonstrasi, partner, kesaksian/pembuktian/pengalaman, klip video, dan alat bantu yang relevan.
    Catatan tambahan; presentasi Jobs juga mengikuti program klasik 5 poin dari Aristoteles untuk menciptakan sebuah argumentasi yang persuasif, yaitu:
    - Sampaikan pernyataan yang membangkitkan minat audiense
    - Lemparkan masalah yang harus dipecahkan atau dijawab
    - Berikan solusi dari masalah yang Anda lemparkan
    - Jelaskan manfaat spesifik dari penjabaran solusi Anda
    - Berikan saran untuk segera bertindak.
  2. Adegan 2: Menjawab Satu Pertanyaan Paling Penting
    Tanyakan pada diri Anda sendiri: "Mengapa pendengar saya harus peduli pada materi presentasi saya?". Berfokuslah pada manfaat dari presentasi Anda.
    Lalu buatlah hal tersebut sejelas mungkin, dan ulangi paling tidak 2 kali sepanjang presentasi. Hilangkan istilah-istilah teknis dan jargon asing untuk meningkatkan kejernihan pesan Anda.
    Pastikan kita selalu konsisten dengan yang kita sampaikan di kesempatan lain, terutama selama hari presentasi Anda.
  3. Adegan 3: Mengembangkan Sebuah Misi Tujuan
    Gali dalam-dalam ke diri Anda untuk mengidentifikasi gairah sejati Anda terhadap topik presentasi. Jika belum ada, "ciptakanlah", kondisikan diri Anda agar bisa membawakan materi presentasi tersebut dengan gairah terbesar yang Anda miliki.
  4. Adegan 4: Menciptakan Headline Mirip Twitter
    Ciptakan Headline untuk presentasi Anda, batasan 140 karakter seperti di Twitter bisa membantu Anda untuk memilih kata-kata agar Headline kita ringkas, spesifik, dan menawarkan manfaat personal.
    Secara konsisten ulangi headline tersebut dalam presentasi Anda.
    Dan ingat, headline Anda adalah sebuah pernyataan yang menawarkan sebuah visi masa depan yang lebih baik kepada audiens Anda. Pernyataan ini bukan mengenai Anda, tapi tentang mereka.
  5. Adegan 5: Menggambar peta perjalanan
    Buatlah daftar semua poin penting yang Anda ingin diketahui oleh audiens Anda, seperti sebuah rencana perjalanan.
    Kategorikan daftar tersebut hingga Anda hanya menyisakan tiga poin pesan utama.
    Di bawah setiap tiga pesan penting tadi, berikanlah perangkat retoris untuk memperkuat narasinya yang dapat berupa sejumlah atau semua hal berikut ini: cerita pribadi, fakta, contoh, analogi, metafora, dan testimoni dari pihak ketiga.
  6. Adegan 6: Memperkenalkan Tokoh Antagonis
    Perkenalkan antagonisnya sejak awal presentasi. Kita harus selalu mengungkapkan masalah sebelum mengungkapkan solusinya.Tetapkan masalahnya dengan bertanya: "Mengapa kita memerlukannya?"
    Luangkan sejumlah waktu untuk menggambarkan masalahnya secara detail. Buat masalah itu menjadi nyata. Jadikan kesulitannya terlihat.
    Ciptakanlah kata-kata pembuka pamungkas untuk presentasi Anda dengan membuat kalimat untuk menjawab empat pertanyaan berikut: (1) Apa yang Anda lakukan? (2) Masalah apa yang akan Anda pecahkan? (3) Apa yang membedakan Anda dengan yang lain? (4) Mengapa saya harus peduli?
    Berikan perhatian khusus pada pertanyaan nomor 2, orang-orang hanya peduli pada pemecahan masalah mereka.
  7. Adegan 7: Menyambut Datangnya Sang Pahlawan
    Begitu Anda menciptakan tokoh Antagonis - masalah yang dialami audiens - jelaskan dengan bahasa yang jelas bagaimana materi presentasi Anda adalah solusi bagi masalah tersebut.
  8. Jeda 1: Ikuti Aturan 10 menit
    Audiens kita akan kehilangan perhatian setelah 10 menit, oleh karena itu diperlukan jeda setiap 10 menit agar Anda tidak memberikan kesempatan otak para audiens Anda untuk menjadi bosan. Jeda paling sederhana adalah perubahan suasana presentasi yang kita berikan, misal jika tadinya tak ada suara latar, tiba-tiba Anda bisa masukkan jeda sebuat musik untuk menghentikan presentasi sejenak.
  9. Adegan 8: Salurkan Zen dalam Diri Mereka (Kesederhanaan adalah kecanggihan yang sempurna)
    Hindari poin-poin bullet pada presentasi Anda. Gambar lebih superior.
    Berfokuslah pada satu tema per slide, dan lengkapi tema tersebut dengan foto atau gambar.
    Pelajarilah cara menciptakan slide yang indah secara visual. Di atas semuanya, ingat bahwa Anda tidak harus menjadi seniman untuk membuat slide yang kaya gambar, banyak sumber di internet yang menyediakan gambar gratis, contohnya www.carminegallo.com.
  10. Adegan 9: Dandani Angka-angkanya
    Gunakan data untuk mendukung tema kunci presentasi kita. Ketika melakukannya, pertimbangkanlah dengan cermat angka-angka yang akan kita presentasikan. Jangan bebani audiens kita secara berlebihan dengan terlalu banyak angka.
    Buatlah data kita spesifik, relevan, dan kontekstual. Dengan kata lain, dudukkan angka tersebut ke dalam konteks yang relevan dengan kehidupan pendengar kita.
    Gunakan perangkat retorika seperti analogi untuk mempercantik angka kita.
  11. Adegan 10: Gunakan Kata-kata "Luar Biasa"
    Sederhanakanlah bahasa Anda. Hilangkan bahasa yang berlebihan, kata-kata canggih, dan istilah teknis. Edit, edit, dan edit lagi.
    Bersenang-senanglah dengan kata-kata. Boleh-boleh saja untuk menyatakan antusiasme untuk presentasi Anda dengan kata-kata bombastis atau deskriptif. Contoh: Jobs berpikir bahwa tombol-tombol pada layar Macintosh terlihat sangat manis sampai-sampai kita ingin "menjilatinya". Ini adalah kepercayaan diri yang tinggi.
  12. Adegan 11: Berbagi Panggung
    Sisipkanlah beberapa sesi dari presentasi Anda untuk orang selain Anda, bisa para peserta, rekan Anda, atau kalaupun masih tak bisa, bagilah panggung Anda dengan yang lain melalui rekaman video atau multimedia lainnya.
  13. Adegan 12: Hiasi Panggung Presentasi Anda dengan Properti (Pendukung)
    Rencanakan sebuah demo/praktek pada tahap perencanaan presentasi Anda.
    Buatlah penekanan/penguat pada demo tersebut
    Sediakan sesuatu untuk setiap jenis pembelajar dalam audiens: pembelajar tipe visual, auditori, dan kinestetik.
  14. Adegan 13: Ungkapkan Momen yang Mengejutkan
    "Orang akan melupakan apa yang Anda katakan atau lakukan, tetapi orang tidak akan lupa begaimana Anda membuat mereka merasa." -- Angela Angelou
    Rencanakan sebuah moment yang mengejutkan, bisa sesuatu yang sederhana, seperti menceritakan sebuah kisah pribadi, mengungkapkan sesuatu yang baru & tak terduga, semakin tak terduga semakin bagus.
    Tuliskan naskah untuk momen itu. Ciptakanlah paling tidak satu momen tak terlupakan yang akan memukau audiens Anda dan membuat mereka membicarakannya berulang-ulang bahkan setelah presentasi selesai.
    Latihlah dalam penciptaan momen tersebut. Momen besar ini haruslah jernih, terpoles, dan wajar.
  15. Jeda 2: Schiller (Wapres Apple untuk Marketing Global) Belajar dari yang Terbaik
    Ketika ia ditunjuk untuk menggantikan Steve Jobs sebagai pembicara keynote di Macworld, ia menyampaikan presentasi yang mengandung elemen-elemen terbaik dalam presentasi Steve Jobs.
  16. Adegan 14: Kuasai Panggung
    Berikan perhatian pada bahasa tubuh Anda. Jagalah kontak mata, postur yang terbuka, dan gunakan isyarat tangan Anda. Riset menunjukkan bahwa isyarat merefleksikan pemikiran yang kompleks dan memberikan keyakinan pendengar terhadap pembicara.
    Variasikan penyampaian vokal Anda dengan menambahkan infleksi (permainan nada suara) ke dalam pidato Anda, menaikkan dan menurunkan volume suara Anda, serta mempercepat dan memperlambatnya. Juga, berikan ruang bernapas bagi kandungan presentasi Anda. Berikan jeda. tak ada yang lebih dramatis daripada jeda yang dirancang dengan baik.
    Rekam diri Anda sendiri. Perhatikan bahasa tubuh Anda, dan dengarkan penyampaian vokal Anda. Melihat diri Anda sendiri di video adalah cara terbaik untuk meningkatkan keterampilan presentasi Anda.
  17. Adegan 15: Buatlah Seolah Tanpa Upaya
    "Latihan bukanlah hal yang akan Anda lakukan begitu Anda sudah ahli, tetapi adalah hal yang Anda lakukan untuk membuat Anda ahli."
    Latihan, latihan, dan latihan lebih banyak lagi. Jangan terima apa adanya. Periksalah setiap slide, setiap demo, dan setiap pesan penting. Anda harus tahu persis apa yang akan Anda katakan, kapan Anda mengatakannya, dan bagaimana Anda mengatakannya.
    Rekam presentasi Anda. Anda tidak perlu merekam seeluruh presentasinya, lima menit pertama sudah cukup untuk memberikan banyak informasi kepada Anda. Carilah bahasa tubuh atau kebiasaan verbal yang buruk atau kata-kata penambal yang mengganggu perhatian. Jika mungkin, cermatilah video tersebut dengan orang lain.
    Perkirakan pertanyaan-pertanyaan yang akan masuk. Kategorikan kemungkinan pertanyaan tersebut menjadi beberapa kelompok besar. Persiapkanlah jawabannya.
  18. Adegan 16: Pakailah Pakaian yang Sesuai
    Berpakaianlah seperti posisi pemimpin yang Anda idam-idamkan, bukan untuk posisi yang sekarang Anda jabat, tapi yang jauh lebih tinggi dari itu.
    Kenakan pakaian yang sesuai dengan budayanya.
    Jika Anda ingin mengenakan pakaian seperti pemberontak, berpakaianlah seperti pemberontak yang kaya.
  19. Adegan 17: Buanglah Naskahnya
    Sebelum membuang naskah presentasi Anda, ikutilah 5 langkah berikut:
    * Tulislah naskah pidato lengkap Anda dalam "notes" di PowerPoint
    * Garisbawahi kata-kata kunci dari setiap kalimat, dan latihlah dalam presentasi
    * Hapus kata yang berlebih dari kalimat Anda, tinggalkanlah kata-kata kunci saja.
    * Ingatlah hanya satu gagasan saja per slide.
    * Latihlah seluruh presentasi tanpa catatan sama sekali dengan hanya memakai slide tersebut.
    Jangan membaca dari catatan kecuali dalam situasi khusus, seperti menjelaskan suatu tahapan prosedur.
    Ketika Anda harus membaca catatan, buatlah tidak lebih dari 3 atau 4 poin dengan huruf yang besar.
    Gunakanlah elemen visual dalam slide Anda untuk memberikan petunjuk dalam menyampaikan satu tema penting. Satu tema satu slide.
  20. Adegan 18: Nikmatilah
    Tidak peduli seberapa matang persiapan kita, sesuatu mungkin dan kemungkinan besar akan berjalan tidak sesuai rencana. Hanya tidak sesuai rencana, bukan sesuatu yang salah.
    Jika presentasi Anda mengalami sedikit masalah, akui saja, tersenyum, dan lanjutkan. Jika masalah ini tidak diketahui orang lain, jangan tarik perhatian ke arah itu, juga tim Anda.
    Ubahlah kerangka berpikir Anda. Ketika berjalan tidak sesuai rencana, kejadian itu "tidak salah" kecuali Anda mengizinkannya untuk merusak sisa presentasi Anda. Tetap pertahankan gambaran besarnya dibenak Anda, nikmatilah, dan biarkan hal-hal yang remeh tersebut menggelinding ke belakang.
  21. Tambahan: Satu Hal Lagi
    "JANGAN CEPAT PUAS, TERUSLAH BELAJAR."
Secara keseluruhan meskipun didalamnya banyak pengulangan, buku ini tetap panduan yang sangat baik bagi anda yang ingin meningkatkan keahlian presentasi Anda di depan umum.

Next Book, Human Resource Champion, karangan Dave Ulrich.
Wassalam..

0 komentar:

Posting Komentar