07.52
0
(Di luar segala kelebihan keahliannya, ternyata ada sisi-sisi lemahnya juga yang sangat tampak yang bisa langsung diketahui oleh orang yang baru melihatnya. Maklum mereka juga manusia biasa)

Dibenak kebanyakan kami, para karyawan biasa, para expart yang dikirim oleh induk perusahaan kami, pastilah bukan orang biasa. Seperti juga kebiasaan di perusahaan kami, pastilah orang yang melebihi kemampuan karyawan yang lain, sehingga ia dipilih untuk keluar negeri.

Namun pendapat di atas ternyata tidak sepenuhnya benar dan juga tentu tidak salah.

Dalam beberapa bulan belakangan ini, kami kedatangan beberapa expart baru, kiriman asli dari negeri asal perusahaan kami. Diantara para expart baru tersebut, yang kebetulan ditugaskan di divisi yang sama dengan saya ada 2 orang. Dan kebetulan kedua orang tersebut sepertinya punya kelebihan khusus dibanding yang lain, yaitu "suaranya lebih kecil dibanding yang lain".

Sudah banyak pihak yang membicarakan tentang kelebihan ini, dari OB sampai MD pun komentar.

Sebenarnya bagi team kami, kelebihan ini tidak terlalu banyak pengaruh, karena intensitas pertemuan kami yang masih sangat jarang, paling-paling hanya saat kita mendengarkan meeting mingguan divisi kami. Tapi ini bisa diatasi dengan pengiriman minutes meeting oleh sekretarisnya. Jadi bagi kami tidak pengaruh.

Sampai pada suatu saat MD kami datang ke meja dan sedikit 'curhat' tentang kelebihan ini. Kurang lebih yang beliau bilang, "Is there any training to make them speak more louder? Saya tidak mengerti, if he speaks."

Wah UUT nih (Ujung-Ujungnya Training). Satu lagi tantangan baru buat kita nih.

Nah pelajaran atau inspirasi yang bisa diambil sementara ini adalah:
  • Kita tidak boleh minder ataupun merasa rendah terhadap Expart. Mereka juga sama kaya kita-kita, kadang-kadang punya kelemahan dari sekian banyak kelebihannya, yang kadang-kadang cukup mengganggu. Tinggal bagaimana cara kita untuk meningkatkan kelebihan kita untuk mengkompensasi kelemahan kita
  • Sebisa mungkin berikan pelatihan yang lengkap sebelum pergi berperang agar ketika perang sudah berkecamuk, para prajurit yang bertugas sudah dalam kondisi siap tempur.

Salam Antusias..

0 komentar:

Posting Komentar