17.38
0
Alkisah di suatu desa yang tadinya gemah ripah loh jinawi toto tentrem roso raharjo, tiba-tiba terkena komplikasi masalah yang datang hampir bersamaan yang akhirnya mengakibatkan perputaran uang di desa tersebut setengah berhenti.

Para penduduk desa yang berprofesi sebagai pedagang menghadapi pembeli-pembeli dari desa lain yang kesulitan membayar dagangan mereka karena ternyata di desa-desa lain tersebut hasil panen mereka jatuh harganya. Alhasil barang dagangan yang terjual yang seharusnya bisa menjadi dana segar untuk desa tersebut, menjadi tertahan dan ujung-ujungnya stok dana segar menjadi berkurang.

Di saat dana segar berkurang, desa tersebut sudah harus membayar beberapa tagihan-tagihan besar yang sudah jatuh tempo. Ada pembayaran untuk barang-barang material dan upah para tukang yang mengerjakan pembangunan balai desa mereka yang baru. Ada juga denda yang sangat besar yang harus mereka bayarkan ke bendahara kerajaan karena mereka salah hitung upeti kerajaan di periode 2 tahun yang lalu. Ada juga pembayaran untuk bahan baku barang dagangan mereka yang jumlahnya sangat besar. kesimpulannya kantong desa tersebut benar-benar kosong.

Kepala desa beserta staf-stafnya kemudian merumuskan berbagai program untuk mengantisipasi hal ini. Ada penjualan barang-barang inventaris yang sudah tak terpakai, ada program efisiensi, dan lain sebagainya.

Para penduduk sebagian besar mendukung program-program tersebut, tapi ada juga sebagian yang kurang mendukungnya.

Mereka yang mendukung, yakin bahwa bersama kesusahan ada kemudahan, sehingga apapun masalah yang mereka hadapi, mereka tetap optimis menghadapinya.

Para penduduk desa tersebut yakin jika mereka menyiapkan masa depan mereka dengan sangat baik dan mendetail sekaligus juga sangat meyakininya, rencana mereka akan terwujud persis seperti apa yang mereka siapkan.



Salam dari desa selalu maju...

0 komentar:

Posting Komentar