11.41
0
Setelah terpaku tak bisa menulis-tulis lebih dari sebulan, saya kembali mendapatkan dorongan untuk mencurahkan isi pikiran yang campur aduk ini ke dalam suatu tulisan yang lebih terstruktur.

Kali ini saya akan sharing tentang "Agency Cost".


Saya dapatkan istilah ini dari para suhu-suhu di Kubik Training & Consultancy lewat buku-buku dan pelatihannya.

Agency Cost, di Indonesia-kannya bisa menjadi: "Biaya perubahan". Jika di terjemahkan secara bebas adalah besarnya usaha, baik itu berupa harta, tenaga, pikiran, dllsb, yang harus dikeluarkan kita agar suatu keinginan kita tercapai.

Untuk suatu keinginan yang sama, bisa jadi berbeda-beda besarnya untuk tiap orang. Misal, ada dua orang yang sama-sama menginginkan secangkir kopi untuk menemaninya sarapan. Orang pertama ketika dia berkeinginan hal tersebut tiba-tiba istrinya sudah datang mengantarkan secangkir kopi ke hadapannya. Namun orang kedua, setelah berkeinginan hal tersebut, istrinya malah datang dengan mengomel dan lantas menyuruhnya untuk membelinya di jalan. Lalu ketika dia sudah beli, ketika hendak di minum, kopi tersebut tersenggol hingga tumpah dan akhirnya pagi itu dia tidak bisa meminum kopi.

Perbedaan di atas mungkin kita menyebutnya beruntung dan kurang beruntung, dan mungkin kita mengganggap hanya kebetulan belaka.

Saya termasuk orang yang tidak percaya kalau hal tersebut hanyalah kebetulan. Saya percaya apapun kejadian yang kita alami saat ini, hal tersebut adalah kelanjutan atau disebabkan dari kejadian-kejadian sebelumnya.

Seorang yang sering menemui keberuntungan, pastilah di waktu-waktu sebelumnya, banyak menabung hal-hal baik yang akan berbuah menjadi keberuntungan. Dan sebaliknya, orang yang sering menemui kesialan, kemungkinan besar di waktu-waktu sebelumnya, banyak menabung hal-hal negatif kepada dirinya ataupun orang lain.

Demikian juga jika dengan penghasilan yang tak seberapa, namun kita tetap bisa menjalani kehidupan yang bahagia, bolehlah kita termasuk orang yang beruntung. Keluarga yang selalu sehat, atau kalaupun sakit paling parah hanya batuk pilek saja, atau anak-anak kita yang tidak pernah minta jajan mahal-mahal, atau motor kita yang selalu fit, itu semua adalah contoh lain keberuntungan.

Tapi sebaliknya, penghasilan kita yang 10x lipat dari orang yang sebelumnya, namun kita menjalani kehidupan yang kurang bahagia, bisa jadi kita kurang beruntung.

Untuk mengubah ketidakberuntungan kita tidak sulit, cukup perbanyak hal-hal positif dalam keseharian kita. Berikan sedikit lebih banyak dari yang kita terima, agar tabungan kebaikan kita semakin banyak dan siap cair dalam bentuk keberuntungan yang tidak kita duga.

Wassalam.

0 komentar:

Posting Komentar