15.13
0
Pekan-pekan belakangan ini, undangan pernikahan sepertinya tidak habis-habis datang ke meja saya. Dari orang seberang pulau sampai orang di depan meja saya.

Yang paling menyenangkan dari mendapat undangan pernikahan ataupun datang ke pernikahan adalah rasa mengingat kembali bagaimana saya dulu menikah. Tentunya disamping kesempatan untuk mendoakan pasangan yang baru menikah tersebut, agar Allah memberkahi mereka ketika senang dan susah & sentiasa mengumpulkan mereka dalam kebaikan, dan kesempatan bisa bersilahturahim dengan yang lain.


Sepertinya player di otak ini langsung memutar video detik-detik perjalanan dari perkenalan kami sampai kehidupan awal pernikahan kami. Video player ini memutarkan rekaman memori special kami itu dengan seenaknya, kadang berjalan cepat, kadang juga lambat.

Di hampir 8 tahun perjalanan pernikahan kami, memang tak semua hal berjalan sesuai harapan kami, namun kami berdua sepakat betapa kami mensyukuri 'terikatnya' kami berdua di tali yang sangat kuat ini.

Pesan saya kepada saudara-saudari ku yang baru menikah, bisa-bisalah kita memposisikan diri. Kadang kita harus seperti lagunya Virus - Slank, yang tulus - jujur - dan apa adanya, untuk hal-hal yang mendasar yang itu memang baik. Namun, kadang kita juga harus seperti lagunya Tulus, untuk 'jangan cintai Aku apa adanya', di saat pasangan kita menjauh dari nilai-nilai kebaikan.

Barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fii khair..
Semoga Allah memberkahimu ketika senang dan susah dan senantiasa mengumpulkan kamu dalam kebaikan.

Wassalam.

0 komentar:

Posting Komentar